Maraknya
penyalahgunaan penggunaan narkoba dewasa ini tidak terlepas dari gaya hidup dan
tuntutan hidup yang mengalami perubahan, terutama di kota-kota besar seperti
Jakarta. Data yang diperoleh dari suatu surat kabar terkemuka di Ibukota
menyebutkan bahwa pada awal 2011 ini pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan
telah mencapai 1,5 persen dari jumlah total penduduk Indonesia (Media
Indonesia, 2011), yang berarti sekitar 4 juta orang dari keseluruhan penduduk
Indonesia. Sedangkan uang yang digunakan untuk mengkonsumsi narkoba mencapai
Rp20 triliun per tahunnya dan diprediksi akan terus meningkat (metrotvnews,
2011). Sebagian besar dari mereka adalah individu-indiyidu yang tinggal di
kota-kota besar, dimana akses terhadap zat adiktif tersebut lebih mudah untuk
dijangkau.
Seringkali ketika kita
mendengar kata narkoba, bayangan kita akan tertuju pada penggunanya yang
memiliki keseharian tanpa aktivitas, pengangguran ataupun mereka yang memmiliki
latar belakang pendidikan dan ekonomi minim. Padahal dalam kenyataannya, di
Jakarta pengguna narkoba dari kalangan pekerja dengan status sosial dan ekonomi
yang tinggi jumlahnya tidak sedikit. Individu-individu yang hidup di kota besar
serta menjalankan aktivitas keseharian yang padat ini seringkali mengalami
kejenuhan dan perasaan hampa dalam hidupnya. Rutinitas pekerjaan yang monoton
seringkali disadari sebagai suatu hal yang menimbulkan kebosanan dan akhirnya
mengakibatkan ketidakmampuan mereka dalam menikmati kebahagiaan dalam hidupnya.
Para pekerja di kota
besar yang menggunakan narkoba dalam rangka mencari kesenangan ini biasanya
memakai waktu luang mereka yang minim untuk mencari kesenangan dengan narkoba.
Tempat bukanlah hal sulit bagi mereka untuk menggunakannya, karena hasrat dari
diri untuk menggunakan narkoba sudah tinggi, dan mobil adalah sarana yang
paling mudah dan cepat untuk menggunakan narkoba. Para pengguna narkoba
mendapatkan barang haram tersebut biasanya dari mulut ke mulut atau dari teman
ke teman, dan sebagian besar mendapatkannya dari tempat-tempat hiburan malam.
Penjual-belian narkoba sangat tertutup rapat sehingga bandar besar tidak perlu
menunjukkan batang hidungnya, mereka hanya menyuruh kurir dengan bayaran tinggi
untuk bertransaksi kepada user dengan segala macam modus untuk menyamarkan barang
dagangannya.
Hal yang terjadi di
atas sangat disayangkan karena seharusnya dengan kemapaman yang dimiliki,
mereka dapat memanfaatkannya ke arah positif dan bukannya meracuni diri dengan
zat adiktif yang membahayakan bagi tubuh. Kesadaran akan pentingnya menjalani
gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan diri merupakan kunci penting dalam
membentingi diri dari bahaya narkoba yang makin lama menjadi momok yang
menghantui kehidupan kita.
No comments:
Post a Comment