10 December 2013

Jangan

Kamu..
sungguh kata yang indah tiada akhir

untuk kamu yang berada di sebrang
yang sudah tak lagi menyiratkan kabar sedikitpun dan meramaikan telefon genggamku
Tapi mungkin kamu sudah lupa dan tiada harapan tuk mengingatnya kembali. Ingatan tentang aku dan kamu yang (pernah) menjadi ‘kita’. Namun bagiku, masih terasa berat menghilangkan ingatan yang kini sudah tak lagi bertuan
tapi.. aku hanya mencoba sedikit memulihkan ingatanmu, tuk sekedar tahu bahwa kamu pernah menjadi kita bersamaku..
aku ingat dimana perjalanan kita selalu di riuh kan oleh rasa cemburu
yang selalu acuh tak acuh namun tetap berakhir begitu indah
aku ingat waktu kita yang selalu saling dukung
aku (selalu) ingat tentang impian dan keluarga kecil dengan 2 malaikat yang bakal mencairkan suasana
aku juga ingat –kurangilah penampilan kerenmu di depan umum – yang karna rasa takutku yang berlebih saat kau akan menjadi pandangan indah bagi orang lain
aku ingat ketika kamu tiba-tiba datang layaknya sinterklas tepat 25 desember tahun yang lalu dan lambat laun kita saling pandang, sapa, komunikasi yang berawal dengan indah berwarna dan nyata. Namun sekarang warna seindah pelangi itu telah lama pudar
aku ingat betapa manjanya diriku, betapa banyak ocehan dariku yang jarang kau hiraukan, dan betapa susahnya memperoleh pandangan darimu
aku  ingat kita saling merasakan kenyamanan dimanapun
dan dahulu-nya aku hanya ingin merasa sempurna ketika disampingmu saja dan merasa lebih sempurna telah memilikimu seutuhnya. Namun kenyamanan darimu (masih) tak ada yang dapat menggantikan.
hehe maaf…
hai apa kabar?
aku masih ingat senyummu dahulu, yang selalu mengesankan, dan ingin buat bekal pulang menjadi pajangan indah dikamar.. apa sekarang senyummu lebih mengesankan dari milikku? Oke, I’m glad for you
apakah sekarang tumpukan lemak di wajahmu yang banyak orang ingin menyubit dengan rasa gemas semakin… semakin?
apakah amarah-mu tetap mengalahkan segalanya?
apakah tangisan-tangisan kecil mu tetap meluluhkan?
apakah ucapan-mu tetap selalu melekat?
apakah kata ‘tampan’ dariku sudah banyak ter-fotocopy?
apakah aku masih menyimpan rasa rindu? IYA MASIH..
Tapi, dari sekian banyak aku menceritakannmu. Aku tidak banyak berharap agar waktu itu kembali berputar. Aku rela waktu itu terlewatkan denganmu. Karena hanya waktu itu yang akan menyembuhkan segalanya, tetapi waktu pula yang akan mendewasakan kita dan waktu itu pula yang akan mengembalikan kita.. Karena sekalipun waktu berputar, kadang akan merusak semuanya.. biarkanlah waktu berjalan tanpa adanya hambatan.

Dan mungkin akan terasa lebih baik dan nyaman jika membangun segalanya dari awal dan memperlajari pengalaman yang telah dijalani. - meme

No comments:

Post a Comment